Pemasakan kain wol dan sutra (degumming). 7. Sodium Silikat (Na 2 SiO 3) Senyawa sodium silikat atau water glass ini merupakan bahan yang memiliki sifat alkali yang kuat. Dalam industri tekstil biasanya bahan ini digunakan untuk: Β· Fiksasi untuk zat-zat pewarna yang bersifat reaktif Macammacam tusuk jahit. Tusuk jahit memiliki banyak jenis tusuk yang sering digunakan untuk menghias. Selain itu masing-masing tusuk jahit memiliki fungsi yang berbeda-beda. Misalnya seperti misalnya kain atau fungsi lain. Untuk melihat lebih jauh tentang macam macam tusuk jahit, mari kita simak pembahasannya di bawah ini. 1. Mediayang biasanya digunakan oleh pemula untuk membuat karya seni ornament adalah. 1 hours ago. Komentar: 0. Dibaca: 98. Share. Motif ragam hias Nusantara biasanya disertai muatan nilai tradisi dan karakter dari tiap-tiap daerah. Meski setiap daerah memiliki motif yang berbeda, tetapi ada persamaan dalam bentuk dasar motif hias, pola Vay Nhanh Fast Money. Hallo Sahabat...!!! Apa kabar semua..? Lama tak mengisi blog ini, dikarenakan ada sedikit kendala.. Hmmm.. Aku harap semua baik-baik saja yaa.. Oya.. Kali ini aku ingin berbagi sedikit info tentang sebuah karya. Di sini aku akan membahas tentang kerajinan tangan Strimin atau disebut juga dengan Crossstitch atau Kristik atau Kruistik. Hmmm.. Banyak ya, namanya.. Hehe.. Masih ingat nggak, sama kerajinan tangan yang satu ini? Dulu, waktu masih di zaman Sekolah Dasar, kita sering kali diharuskan untuk membuat sebuah karya didalam salah satu mata pelajaran sekolah. Terkadang membuat anyaman, boneka unyil, menyulam dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah, salah satunya adalah kerajinan tangan strimin. Strimin ini dalam pembuatannya merupakan jahit menjahit, tapi menjahit di sini dengan menggunakan tusuk silang Γ—. Seperti ini nih, contohnya.. Tusuk Silang Nah, untuk membuat strimin ini dibutuhkan kain strimin, benang, jarum, gunting dan pastinya pola yang akan kita buat. Kain strimin ini sudah khusus untuk membuat strimin, karena kain ini sudah berlubang dengan bentuk kotak-kotak kecil. Kain ini ada yang terbuat dari plastik dan ada yang dari bahan. Dulu, waktu aku pertama kali membuat strimin, aku menggunakan yang dari plastik. Tahu, nggak? Kawat nyamuk atau yang kita pakai di ventilasi udara, seperti itulah kira-kira bentuknya. Karena terbuat dari plastik kain strimin ini lebih kaku ketimbang yang terbuat dari bahan. Setelah itu aku membuat strimin lagi, tapi menggunakan kain yang terbuat dari bahan. Menurut info yang aku dapat, untuk nama bahan dan jumlah atau ukuran kotak kain strimin itu sebenarnya ada banyak. Tapi, karena aku lebih sering menemukan kain strimin yang seperti ini Kain Strimin. Gambar diambil dari jarak jauh. Dari jarak dekat. Dari jarak lebih dekat. Maka aku lebih sering menggunakan yang ini. Dan untuk benangnya, aku menggunakan benang wol. Mungkin ada juga yang menggunakan benang selain benang wol, tapi kalau aku pribadi, menggunakan benang wol. Untuk jarumnya juga sudah khusus untuk strimin, jarum strimin ini memiliki lubang yang besar dan ujungnya tidak tajam seperti jarum yang lain. Jarum strimin Cara membuat strimin ini, menurut pengalaman yang aku dapat, aku membuatnya dengan menghitung 3 kotak. Cara Membuat Strimin Masukkan benang ke dalam jarum, potong benang sesuai kebutuhan. Tarik ujung benang satu sisi lebih pendek dan satu sisi lebih panjang dan tak perlu diikat karena kalau diikat khawatir nanti ikatan akan lepas atau keluar dari lubang kain strimin saat dibuat. Lalu tusuk lubang dari belakang kain Tarik benang lalu biarkan benang tetap ada di belakang, yaa kurang lebih sekitar 1 atau 2 cm, ini dimaksudkan untuk mengikat benang. Benang dari sisi belakang Lalu hitung kotak dari awal benang, 3 kotak ke samping dan 3 kotak ke bawah, setelah itu bawa benang ke kotak paling akhir dan tusuk ke bawah. Maka akan membentuk setengah silang. Tusuk setengah silang Selanjutnya, bawa benang ke atas kembali, ke kotak ketiga dari belakang, tapi jangan lupa untuk menindih benang yang ada di belakang. Jadi, benang yang kita sedang pakai, berada di atas benang tersebut. Nah, seperti itulah cara mengikat benang strimin ini. Mengikat benang di sisi belakang Kemudian bawa benang ke bawah dengan menghitung 3 kotak kembali di sisi sebelahnya. Maka akan terbentuklah tusuk silang. Seperti ini Tusuk silang Jadi deh, tusuk silang strimin. Nah, pastinya kita akan membuat strimin secara utuh, maksudnya sesuai dengan pola, pasti akan ada banyak tusuk silang yang dibutuhkan. Lakukan langkah-langkah seperti yang sudah aku jelaskan tadi sampai membentuk setengah silang, karena kita membutuhkan banyak tusuk silang maka kita bisa mengulang membuat tusuk setengah silangnya terlebih dahulu sesuai berapa banyak tusuk silang yang dibutuhkan dalam satu baris, ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam membuatnya dan untuk menghemat benang juga. Hehe.. Setelah itu, kita buat setengah silang di sisi sebelahnya, maka akan membentuk silang utuh Jadi, deh... Buat terus seperti itu, sampai dengan selesai, sesuai dengan pola yang ada. Mudah, nggak? Mudah siihh.. Tapi memang diakui, membuat kerajinan tangan strimin ini dibutuhkan ketelitian dan kejelian mata.. Hehee.. Karena kita harus teliti menghitung dan jeli melihat kotaknya, secara kotaknya itu kecil-kecil.. Hahaa... Hmm.. Bagi siapa saja yang ingin mencobanya, silahkan.. Dan ini adalah salah satu hasil karyaku dengan pola sendiri, walaupun masih kurang rapi siihhh alias masih minim efek.. Hehehe... Tapi nggak apa-apa yaa.. Namanya juga kan, mencoba membuat karya.. Dan dengan bersusah payah, berimajinasi dalam membuat pola ditambah dengan teknik dalam membuat strimin.. Fiuuuhhhh... Akhirnya... selesai juga.. Yeeeyyyyy... !!! Hasil karya striminku Kerajinan tangan strimin ini tidak hanya untuk hiasan dinding lho.. Bisa untuk hiasan lain. Dan aku mengkreasikannya dengan membuat bros. Baiklah, Sahabat.. Itulah sedikit info tentang kerajinan tangan strimin. Semoga membantu dan bermanfaat yaa.. Dan selamat mencoba bagi yang ingin mencoba.. *Smile and Love Saya sudah mengenal sulaman kristik sejak kecil. Teringat saat saya terbangun di tengah malam dan melihat ibu masih duduk di ujung ranjang sambil menyulam kristik. Hasil karya ibu saya banyak menghias dinding rumah kami, dibingkai pigura dan diberi kaca. Saya pun tertarik untuk mencoba sulaman ini. Ternyata cukup mudah. Di usia 10 tahun saya sudah mulai membuat beberapa karya kecil. Selain sebagai hiasan dinding, pola-pola sulam kristik juga bisa ditambahkan di tepian taplak meja, tepian sarung bantal ataupun di tepian baju atau rok. Apa Itu Sulaman Kristik?Benang Apa yang Digunakan untuk Sulaman Kristik?Apa Itu Kain Strimin?Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kain Sulam Kristik?Jarum Apa yang Digunakan untuk Sulaman Kristik?Apakah Harus Menggunakan Pemidangan?Bagaimana Cara Membaca Pola Sulaman Kristik?Bagaimana Langkah Membuat Sulaman Kristik?Tips Menyulam Kristik Apa Itu Sulaman Kristik? Sulam kristik Bahasa Inggris cross stitch, Bahasa Belanda kruisstee adalah bentuk tertua dari bordir. Seni menyulam ini menggunakan tehnik tusuk silang. Satu titik jahitan atau satu titik sulaman memiliki warna. Setiap jahitan dihitung cermat ke setiap arah dan koordinat sehingga nantinya susunan warna-warna ini membentuk gambar. Umumnya sulam kristik dilakukan dengan berpedoman pada pola atau rancangan yang memberi arahan jumlah titik sulaman dan warna yang harus digunakan agar mendapatkan hasil sulaman yang indah. Adapun hasil sulam kristik bisa menyerupai foto atau lukisan. Karena dikerjakan dengan tangan, kerajinan ini memiliki nilai seni yang tinggi. Baca Juga Tehnik Dasar Menyulam untuk Pemula, Lengkap Dari Awal Benang Apa yang Digunakan untuk Sulaman Kristik? Ada beragam benang yang bisa digunakan untuk sulam kristik. Produsen benang kristik yang paling populer adalah DMC. DMC yang diproduksi di Mulhouse, Perancis menawarkan lebih dari 360 warna benang untuk keperluan menyulam kristik. Setiap benang keluaran DMC ini memiliki kode warna dan penamaan sendiri. Pilihan lainnya adalah benang kristik merek Rose buatan Cina yang lebih tebal dari benang jahit biasa. Apa Itu Kain Strimin? Selain benang warna, sulaman kristik juga membutuhkan kain strimin sebagai media sulam. Kain strimin adalah jenis kain yang memiliki tekstur lubang berjajar. Kain untuk menyulam kristik tersedia dalam beragam pilihan warna dan ada pula yang menawarkan kain bergradasi warna. Kain kristik memiliki beragam kode, misalnya 11 CT, 14 CT dan seterusnya. Angka pada kode tersebut tak lain menunjukkan jumlah lubang dalam 1 inchi kain. Misalnya kain kristik berkode 11 CT, maka artinya terdapat 11 lubang dalam 1 inchi. Semakin besar angka pada kode CT, maka semakin kecil pula jarak antar lubang kain. Karena itu pula, sulam kristik pada kain dengan CT tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih detil. Tetapi tentu saja proses pembuatannya pun menjadi lebih rumit sehingga membutuhkan ketelatenan. source Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kain Sulam Kristik? Setiap pola sulam kristik tentunya membutuhkan luas kain yang berbeda-beda. Pada setiap pola kristik dilengkapi dengan keterangan yang menunjukkan jumlah titik koordinat. Misalnya saja pola A bertuliskan 200W x 300W. Artinya pola A ini terdiri dari 200 titik berderet horizontal dan 300 titik berderet vertikal. Ukuran hasil pola tersebut jika diaplikasikan pada kain kristik bergantung pada nilai CT. Nah, untuk menghitung panjang kain dalam centimeter, gunakan rumus w/ ct * + 10. Sedangkan untuk lebar kain dalam centimeter, pakailah rumus h/ ct * + 10. Adapun tambahan 10cm nantinya digunakan untuk tambahan pigura dan dibulatkan ke atas. Sebagai contoh, jika pola A memiliki keterangan W 200 dan H 300 dan menggunakan kain kristik CT 14, maka penerapan rumus untuk menghitung kebutuhan kain adalah 200/14 * + 10 = 47cm dan 300/14 * + 10 = 65cm. Jika ukuran kain untuk sulaman ini sudah diperoleh, sebaiknya jahit tepian kain untuk menghindari kerusakan akibat sering dipegang atau ditekuk. Pinggiran kain sulaman ini bisa disulam zig zag atau jika memiliki mesin serger, tepian kain bisa dikelim dengan menggunakan mesin serger. Cara lainnya, tepian kain bisa ditambahkan dengan isolasi. Jarum Apa yang Digunakan untuk Sulaman Kristik? Jarum untuk sulam kristik adalah jarum tapestri dengan ujung tumpul dan mata jarum lebih besar dari jarum jahit biasa. Kerajinan sulam kristik ini tak membutuhkan jarum berujung runcing karena media kain yang digunakan memiliki serat dan lubang yang lebar. Ukuran jarum yang cukup besar ini juga mencegah timbulnya rasa sakit di tangan saat digunakan untuk menyulam. Apakah Harus Menggunakan Pemidangan? Pemidangan atau hoop tidak harus digunakan dalam proses menyulam kristik. Tetapi bagi para pemula, penggunaan pemidangan ini akan memudahkan proses menyulam. Untuk memakai pemidangan, pertama-tama lepaskan baut untuk memisahkan dua lingkaran pemidangan. Letakkan lingkaran pemidangan bagian dalam atau lingkaran yang polos lingkaran tanpa baut pada permukaan yang rata. Misalnya saja di atas meja. Letakkan kain di atas pemidangan tersebut dan pastikan titik tengah kain berada tepat di tengah pemidangan. Selanjutnya, letakkan lingkaran pemidangan bagian luar di atas kain. Tekan lingkaran luar ini ke bawa sehingga kain terjepit di antara kedua lingkaran pemidangan. Dengan lembut, tarik kain saat baut pemidangan dikencangkan. Ingat, jangan menarik kain terlalu kencang untuk menghindari kain bergelombang. Bagaimana Cara Membaca Pola Sulaman Kristik? Pola sulaman kristik berisi semua informasi yang kalian butuhkan untuk membuat sulaman dari awal hingga akhir. Kotak-kotak pada pola mewakili tekstur kotak-kotak pada kain. Sedangkan warna pada setiap kotak menunjukkan setiap titik sulaman. Kotak warna juga mewakili warna benang yang harus kalian gunakan. Perhatikan keterangan pada pola untuk melihat simbol-simbol detil warna. Source Bagaimana Langkah Membuat Sulaman Kristik? Sulaman kristik biasanya dimulai dari baris ke baris dari arah kiri ke kanan. Berdasarkan pola yang ingin dibuat, kalian bisa menentukan pada bagian mana sulaman akan dimulai. Sebaiknya mulailah menyulam pada titik tengah pola untuk memastikan objek pada pola nantinya tepat berada di bagian tengah kain. Biasanya terdapat tanda panah di tepian pola yang menandai titik tengah pola. Jika sudah ditentukan, siapkan benang dan potong sepanjang 45 cm. Hindari memotong benang terlalu panjang sebab benang yang terlalu panjang akan memicu terjadinya benang kusut saat menyulam dilakukan. Hindari juga mengikat atau menyimpulkan ujung benang. Biarkan kedua ujung benang begitu saja. Sebab mengikat ujung benang akan menimbulkan tonjolan yang cukup mengganggu hasil akhir sulaman. Bila benang sudah terpasang pada jarum, mulailah tusukkan jarum dari bagian belakang kain ke arah depan melalui satu buah lubang pada kain. Pada jarak kira-kira 1 inchi, tusukkan jarum ke arah belakang. Selanjutnya, tusukkan jarum melalui sebuah lubang dengan arah diagonal dari titik sebelumnya untuk membuat sulaman miring. Pastikan kalian menahan ujung benang di bagian belakang kain agar ujungnya tidak tertarik keluar dan lepas. source Mulailah untuk membuat sulaman kedua dengan menusukkan jarum melalui sebuah lubang yang berada tepat di bawah lubang yang terakhir digunakan. Sebelum kalian menarik benang sulaman dengan kencang, balikkan kain sulaman dan pastikan ekor benang terjepit di antara sulaman yang dibuat. source Lanjutkan menyulam sepanjang baris untuk membuat serangkaian sulaman miring. Jika sudah, ke arah sebaliknya buatlah sulaman miring sehingga terbentuk sulaman kristik berbentuk silang. Terus ulangi langkah-langkah tersebut hingga potongan benang sulaman habis atau mencapai jumlah sulaman sesuaipola. Untuk mengakhiri sulaman, di bagian belakang kain selipkan benang di antara setidaknya tiga titik sulaman untuk mengamankan ujung benang. source Tips Menyulam Kristik Menyulam kristik memang terbilang gampang. Namun para pemula seringkali menghadapi sedikit kesulitan. Nah, agar kegiatan menyulam kristik nyaman dengan hasil yang memuaskan, sebaiknya simak beberapa tips berikut ini. 1. Tariklah benang dengan kekuatan yang pas. Hindari menarik benang terlalu kuat agar kain tidak berkerut. Hindari pula menarik benang terlalu lembut atau longgar, sebab hal ini akan menyebabkan munculnya celah yang mengganggu keindahan hasil sulaman. Sulaman haruslah tampak rata mendatar. Hanya dengan berlatih terus menerus, kalian akan menemukan tarikan benang yang pas. 2. Hindari membuat lompatan panjang di belakang kain, sebab hal itu akan terlihat dari bagian depan kain. Jika lain hendak berpindah tempat dengan warna benang yang sama namun jaraknya cukup jauh, sebaiknya putuskan benang dan mulaikan dari awal pada titik yang baru. 3. Sebaiknya lengkapi kebutuhan sulam untuk satu pola sebelum mulai menyulam. Sebab benang sulam terkadang memiliki sedikit perbedaan warna pada pembelian yang berbeda. 4. Saat menyulam, benang sulam akan sering terpuntir. Karena itu, sesekali lepaskanlah benang dari jarum dan biarkan benang menggantung bebas agar bisa kembali ke bentuk semula. 5. Jangan terlalu tegang! Menyulam adalah kegiatan yang menyenangkan dan akan melatih ketekunan serta kesabaran kalian. Karenanya, janganlah terlalu tegang dan nikmati proses menyulam. Selamat mencoba! – Tapestri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain. Teknik tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain, kertas yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu. Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar bisa digolongkan kedalam teknik tenun, dimana tapestri juga punya benang lungsi benang vertikal pada kain dan benang pakan benang horizontal pada kain. Beda tenun dan tapestri terletak pada tapestri benang lungsi hanya sebagai alat bantu, bukan pembentuk utama pada kain, sedangkan benang pakan-nya, menjadi bentuk utama pada karya tapestri. Pada tenun lungsi dan pakan merupakan satu kesatuan utuh pembentuk kain, keduanya seimbang. Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya dan Alat Tenun Tapestri1. Alat Tenun Tapestri– Bentangan Spanram. Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.– Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.– Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.– Paku Penggulung. Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu.– Jarum pipih kayu berfungsi untuk memasukan benang BahanBahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut Benang Wol beraneka warna sesuai dengan ragam hias yang akan dibuat. Benang wol ada beberapa macam misalnya Crewel wool biasanya digunakan di atas kanvas atau kain strimin untuk membuat keset, karpet dan tas. Tapestry wool biasanya digunakan untuk membuat hiasan dinding, tas dan sampul TapestriRagam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri adalah sebagai berikut 1. Menyiapkan Desain Ragam Hias Desain berupa gambar dengan tema tertentu, misalnya gambar kepala harimau. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan. Desain ini merupakan model yang akan dibuat ke dalam tenunan Menenun Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain – Teknik tenun simetris. Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias.– Teknik tenun a-simetris. Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat. Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benang-benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam tapestry pada dasarnya terdiri atas 5 macam tusuk dasar Basic Technique yaitu tusuk silang crossed stiches, tusuk lurus mendatar atau menurun straight stiches, tusuk diagonal diagonal stiches, tusuk ikal looped stiches, dan tusuk bintang star stiches.– Stik Silang crossed stiches Stik silang dapat divariasikan menjadi stik beras atau dikombinasikan antara stik silang dengan stik lurus dan dikerjakan secara bertumpuk sehingga menghasilkan tekstur yang Lurus Straight Stick. – Stik Dagonal Diagonal Stick. – Stik Bintang Star Stiches. – Stik Ikal looped stiches. – Stik Mengikuti Bentuk Leaves and Flower.

kain strimin biasanya digunakan untuk membuat